Tawaduk dan Trik Menghidupkan Hati

Blog Ajang Software media berbagi ilmu, sedang membagikan artikel tentang Tawaduk dan Trik Menghidupkan Hati silahkan membaca Tawaduk dan Trik Menghidupkan Hati selengkapnya berikut ini:

Bagaimana caranya agar kita tetap tawaduk dan dapat memiliki hati hidup di mana pun, kapan pun dan dalam keadaan apapun? Jazakallah.

Jawabnya:

Tawaduk

Tawaduk (Arab: tawadhu’ ) secara bahasa adalah rendah hati. Lawannya adalah sombong. Tawaduk bukan berarti merendah-rendahkan diri dan menyembunyikan hal-hal yang tidak perlu disembunyikan. Tawaduk adalah memperlihatkan diri kita apa adanya tanpa menyembunyikan hal-hal yang tidak perlu disembunyikan. Misalnya, sampaikan apa adanya ketika Anda ditanyai orang tentang diri Anda.

“Pak, pulang dari mana?”
“Saya baru pulang dari Tokyo, Hong Kong, dan Singapura.”

Bukanlah tawaduk orang yang berbohong dan memberikan jawaban merendah-rendahkan diri. “Nggak dari mana-mana, cuma baru dari luar kota tidak jauh.”

Itu namanya berbohong, bukan tawaduk. Orang yang kaya tapi mengaku tidak punya, orang yang terhormat mengaku jelata, ulama mengaku awam, dan sebagainya bukanlah tawaduk, bahkan sombong dan haram. Allah SWT berfirman dalam surat Ad-Dhuha ayat yang terakhir, “Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).”

Ketika Rasulullah SAW ditanya, “Anda siapa?” beliau menjawab, “Saya Muhammad, utusan Allah.”

Sebaliknya, senang menampak-nampakkan kelebihan agar dihormati, untuk membanggakan diri atau merendahkan orang lain adalah sombong dan terlarang.

Agar tetap tawaduk, jagalah kejujuran, sampaikan apa adanya, dan jangan menganggap diri lebih hina atau lebih mulia daripada orang lain.

Hati yang Hidup

Hati yang hidup adalah lawan hati yang mati, artinya pemiliknya sadar bahwa dia hamba Allah. Hati yang hidup cenderung menerima kebaikan dan selalu menolak setiap bentuk kemaksiatan.

Trik-trik untuk membuat hati selalu hidup adalah:

1. Laksanakan setiap kewajiban (jangan pernah tinggalkan apa-apa yang diwajibkan);
2. Kerjakan seluruh perintah Allah tanpa mempersoalkan bahwa perintah itu sunat atau bukan (semua dikerjakan semampunya);
3. Selalu basahi lidah dengan membaca Al-Quran dan/atau berdzikir;
4. Seringlah bermunajah dengan Allah dan “curhat” kepada-Nya;
5. Bergaul dengan orang-orang yang dekat dan senang dengan agama;
6. Biasakan membaca buku-buku agama atau menghadiri majelis-majelis kajian; dan
7. Jaga anggota tubuh dari kemaksiatan.

Alangkah lebih baik lagi kalau Anda bisa barengi ibadah kepada Allah SWT dengan meneteskan air mata. Wallahu Ta’ala a’lam.

Posted in: Ilmu Islam, Renungan